Walaupun varian omicron sudah terdeteksi dari seorang pekerja pusat karantina Wisma Atlet, Jakarta, iameminta masyarakat untuk tetap produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kepada masyarakat mari kita tetap produktif apapun sebenarnya boleh, asalkan prokes aja. Mau judulnya tadi macam-macam nama virusnya jawabannya adalah prokes untuk masyarakat untuk negara adalah gencar dengan 3T. Jadi saya kira itu saja persiapannnya insyaallah jauh lebih siap,” ungkapnya.
Dalam momentum melandainya penularan virus covid-19, ia telah memberikan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan dan anggota keluarganya yang gugur saat bela negara memberi perawatan rakyat Jabar.
“Tentunya penghargaan untuk nakes itu banyak, ada beasiswa buat anak-anak dari nakes yang khususnya berpulang kita memberikan apresiasi sejarah dalam bentuk monumen juga untuk mengingatkan rasa terima kasih kita,” cetusnya.
“Jabar kehilangan 200-an dokter nakes dari profesor hingga tenaga ahli, itu kehilangan besar. Jadi kami pastikan apapun bentuk penghargaannya, kalau memungkinkan pasti akan kami berikan sebagai rasa terima kasih kami,” katanya.
Sementara itu, pendiri Indonesia Pasti Bisa, Deddy Corbuzier bertekad meningkatkan kontribusi lembaga amalnya membantu pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
“Jadi kita dari vaksin saja sudah 2 juta dari digiresto kita memberikan makan itu ratusan ribu sampai jutaan orang. Terus nyari orang-orang yang tidak memiliki biaya ketika harus masuk rumah sakit terkena covid-19 dan lain sebagainya itu menanggung hampir ratusan orang,” ujar Deddy.