Gegerkalong Kota Bandung Miliki Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat

“Kita lihat ini sudah lebih dari 1 bulan IPAL ini berfungsi, tidak bau, dan bisa dipakai ruang publik, disini digunakan untuk ruang bermain anak, kalau di tempat lain itu ada Balai RW, ada tempat-tempat fasilitas publik lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala BBPW Jawa Barat, Oscar R.H. Siagian, mengaku, pihaknya ikut andil dalam pengendalian pencemaran DAS Citarum yang banyak penyebab pencemarannya, salah satunya limbah domestik.

“Dalam upaya pengendalian pencemaran DAS Citarum, kami melalui pendekatan struktural dan kultural. Di sini (pembangunan SPALD Terpusat), sifatnya berbasis masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga:  Panen Magot Setiap Saat, Warga Cipadung Kulon Raup Untung Berkelanjutan dari Kelola Sampah Organik

“Program ini merupakan program bersama, dan Pemkot Bandung juga berpartisipasi aktif. Kami harap dukungan terus dilakukan dengan fasilitasi dan pendampingan, sehingga derajat kesehatan masyarakat juga meningkat,” ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Dansektor 22 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Eppy Gustiawan, mengatakan, pembangunan SPALD Terpusat tersebut menjadi titik lokasi yang juga merupakan salah satu program Citarum Harum.

“Saya berharap nanti ke depannya ini bisa diterima oleh masyarakat, dirawat dan dipelihara. Sehingga ke depannya Bandung bisa menjadi kota sehat dengan mengurangi limbah-limbah domestiknya,” ujarnya.

Baca Juga:  Antar Anak Berlibur, Berburu Buku, dan Berliterasi di Microlibrary Babakansari

Sedangkan Ketua KSM Sauyunan Pisan, Eden Gunawan, mengungkapkan, pihaknya dipercaya membangun SPALD Terpusat dengan anggaran Rp500 juta, dan bisa terwujud dengan kolaborasi yang baik bersama masyarakat dan Kewilyahan.