“Jadi sangat serupa sekali. Kita semua percaya tokoh Yesus sebagai bagian dari kedua agama. Tetapi kami meyakini beliau agak berbeda. Hal itulah yang membuat saya menyambung, di mana Yesus adalah bagian dari Islam sebagaimana juga di Kristen, namun dalam Islam hanya mengimani satu Tuhan saja. Dia Maha Esa dan tak ada yang setara dengan-Nya,” kata Gamila.
Dan di saat dia sudah memahaminya, tak ada keraguan buatnya bahwa Islam adalah kebenaran.
“Kini saya mualaf dan menjadi seorang muslim ini membuat hidup saya berubah total,” kata Gamila.
Gamila juga bercerita mengenai kehidupannya yang dahulu. Yang mana kala itu dia punya begitu banyak properti dan juga kapal pesiar, yang bisa membawanya ke mana saja dan melakukan hal apa saja. Hal-hal yang mungkin banyak orang impikan namun semua itu tak memberikan ketenangan batin baginya.
Tindakan yang diambilnya itu malah membuat hidupnya jadi berantakan. Gamila harus menjadi pecandu narkoba selama lima tahun. Dia juga putus asa lantaran hidupnya yang berantakan
Ketika mempelajari Islam, Gamila kemudian menemukan sejumlah fakta menarik. Misalnya saja anggapan orang mengenai Islam adalah agama yang didasarkan pada penindasan dan permusuhan pada agama lain, padahal itu semua sangat keliru. “
“Saya selalu merasa hampa meski bergelimang harta dan popularitas. Saya selalu merasa ada sesuatu yang hilang setelah masuk Islam saya pilih meninggalkan semua itu tinggalkan hidup yang biayai saya semenjak saya 17 tahun,” kata Gamila.