“Maaf saya terlambat datang, namun tak mengurangu semangat saya untuk hadir bertemu satu angkatan. Silaturahmi ini semoga terus terjalin sehingga rasa kekeluargaan diantara kita semakin erat,” kata legislator dari Fraksi Partai Golkar ini.
Ayi Sudrajat menuturkan, perlu bersykur bahwa dari angkatan 86 ini kebanyakan sudah diangkat menjadi tenaga pendidik, namun ada sebagian yang berprofesi di luar tenaga pendidik.
“Saya sendiri meski latar belakang pendidikan guru tapi tidak mengajar, saya malah masuk dijalur politik. Mulai dari kepala desa selama dua periode dan sekarang alhamdulillah dipercaya sebagai anggota dewan di DPRD Bandung Barat.Apa pun profesinya, kita patut bersyukur, kita sama satu angkatan, kita jalin terus silaturahmi seperti ini,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Ayi Sudrajat mengapresiasi, bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah memberikan kesempatan bagi lulusan pendidikan, yaitu melalui jalur PPPK. Pemkab Bandung Barat telah membuka lowongan PPPK tahun 2021 sekitar 4000 orang dan yang lolos dan diangkat lebih dari 3500 orang tenaga PPPK.
“Untuk menjadi ASN saat ini memang sulit dan pemerintah membuka kesempatan melalui jalur PPPK, namun untuk bisi lolos sebagai tenaga PPPK minimal harus lulusan S1, dewan sendiri mendorong untuk rekrutmen tenaga pendidik di KBB ini,” kata Ayi Sudrajat dalam sambutan singkatnya.
Ayi Sudrajat juga berharap, para guru agar tak segan menyampaikan keluhan kaitan pendidikan ke DPRD Bandung Barat, dewan siap menampung dan memfasilitasinya. Terutama di daerah pemilihannya (Dapil) Lembang, Parongpong dan Cisarua.
Dalam acara temu kangen 36 tahun alumni 86 SPG PGRI itu, panitia juga memberikan doorfrize, berbagai jenis hadian kepada peserta. Acara terselenggara, menurut panitia, atas dukungan, peran serta dan kerjasama keluarga besar alumni 1986 SPG PGRI Cimahi.***




