Sano pun mengungkapkan, selain diskusi, langkah kolaborasi telah dilakukan dengan memetakan titik-titik yang akan ditangani dan menyurvei langsung yang dipimpin Gary dan team dari Sungai Watch.
Sano menuturkan, sebelum mengutarakan kolaborasi dengan Pemprov Jabar pihaknya telah melaksanakan Bekasi River Cleanup yang merupakan bentuk kerja sama untuk solusi sampah antara Waste4Change dengan Pemerintah Kota Bekasi dan didukung dengan CSR dari luar negeri.
“Dalam Bekasi River Cleanup, digunakan 3 See Hamster atau perahu ramah lingkungan yang menggunakan tenaga surya, beserta basecamp/charging station dengan zero emission. Sampah kemudian diproses, di mana sampah organik diubah menjadi kompos, sampah anorganik dijual, sedangkan residu sekitar 30 persen dikirim ke TPA,” katanya.
Dia menyebutkan, rencana pembersihan sampah di sungai ini menjadi solusi mengatasi sampah yang sudah terlanjur masuk sungai. Skema tersebut akan diterapkan dalam pembersihan sampah di 100 titik di tiga kota/kabupaten di Jabar tahun 2022 ini.
“Waste4Change mohon izin pembersihan sampah di sungai Jawa Barat didukung dan dibantu pemerintah guna optimalisasi program, terutama untuk dukungan lahan,” ujar dia.
Selebihnya, ujar dia, nanti pada pelaksanaanya, pihaknya akan melibatkan masyarakat dan stakeholders lainnya sesuai partisipasi masing-masing.
“Harapannya ke depan akan terwujud rasa kepemilikan masyarakat dan stakeholders untuk menjaga sungai dengan mengelola sampah dengan baik sehingga tidak ada lagi sampah masuk ke sungai,” katanya.***