Ia menyebut, seluruh dinas itu merupakan produsen data, sementara Bapelitbangda berperan sebagai koordinator FSD yang bertugas untuk melakukan sinkronisasi data agar bisa menjadi satu.
“Misalnya, dalam hal data tentang pembangunan jalan, ada berapa jalan yang rusak dan menggunakan data mana yang telah disepakati,” ujarnya.
Ia menjelaskan, data yang telah dikolektifkan tersebut, nantinya akan digunakan sebagai data untuk perencanaan pembangunan 2023.
“Dengan adanya satu data ini, maka tingkat validitas dan reliabilitas data bisa lebih teruji serta terukur,” pungkasnya.***




