“Selain itu, BDI Denpasar perlu terus meningkatkan inovasi-inovasinya dalam memberikan pelayanan publik, agar kehadirannya dapat memberikan nilai tambah yang lebih luas kepada masyarakat,” ujarnya.
Masrokhan juga mengapresiasi capaian BDI Denpasar yang telah berhasil menunjukkan komitmen serta kesungguhan dalam mengimplementasikan pembangunan Zona Integritas dalam wujud nyata di lapangan, sehingga dapat meraih predikat WBK pada akhir tahun 2021 yang lalu.
“Kami optimis, apabila BDI Denpasar dapat terus meningkatkan inovasi-inovasi layanan publiknya, BDI Denpasar akan dapat meraih predikat WBBM ke depannya. Hasilnya sangat menjanjikan, apalagi didukung oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih berusia muda dan kreatif,” katanya.
Kepala BDI Denpasar Zya Labiba menyatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan Zona Integritas menuju WBBM.
Berbagai upaya telah dilakukan, seperti penggunaan integrated barcode system pada layanan diklat, layanan pengaduan dan pelaporan gratifikasi secara online, layanan BIKIN Makerspace untuk wadah para maker kriya dalam berkarya dan berkolaborasi, layanan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BDI Denpasar dalam bidang animasi, serta Inkubator Bisnis (Inbis) Tohpati yang telah menjadi rujukan berbagai instansi.
“Selain itu, kami juga selalu mendukung para pegawai untuk dapat terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik di BDI Denpasar,” katanya.