POTENSINETWORK.COM — Kembalinya MotoGP ke Indonesia untuk pertama kalinya sejak 1997 telah menjadi salah satu langkah yang paling ditunggu-tunggu para penggemar balap motor di Tanah Air. Namun, tes pramusim di Sirkuit Mandalika sepanjang akhir pekan lalu meninggalkan masalah pada aspek keselamatan pembalap di arena balap.
Masalah keselamatan pembalap di sirkuit yang berada di Pulau Lombok itu menjadi pembicaraan utama. Laporan The Race menuliskan bahwa masalah tersebut terungkap setelah otoritas MotoGP memberlakukan jumlah putaran wajib untuk membersihkan sirkuit.
Keputusan menjadikan pembalap sebagai pembersih sirkuit dianggap tidak menyelesaikan masalah. Dengan 24 pembalap yang rata-rata menghabiskan 62 putaran per hari, artinya Sirkuit Mandalika sudah dilalui lebih dari 4 ribu putaran selama tiga hari tes pramusim. “Sebenarnya kami tidak mungkin untuk melanjutkan balapan,” kata pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, kepada The Race.
“Itu tidak mungkin karena dua alasan. Yang pertama, kami tidak bisa menyalip. Kedua, hanya ada satu garis balap dan selebihnya seperti air. Anda bisa jatuh dengan sangat mudah. Tapi saya yakin mereka bisa membersihkan trek dalam satu bulan,” ujar Aleix.
Pembalap VR46 Ducati Marco Bezzecchi mengaku bahwa ia melihat salah satu pelindung helmnya retak. Sedangkan pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo mengaku bahwa ia menerima lontara batu di bagian lehernya saat berada di belakang rekan satu timnya, Franco Morbidelli.
“Saya berada di belakang Franco dan saya menerima banyak kerikil di visor helm. Itu saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima pembalap untuk banyak lap.
Sejujurnya, setelah satu putaran leher saya sakit, bayangkan jika itu terjadi sebanyak 10 putaran,” ujar pembalap asal Prancis tersebut.