Lalu, dia berharap pula, saat proses pembangunan, jangan ada gangguan yang menghambat.
“Karena harga yang sudah ditentukan Kami punya payung hukumnya. Jangan sampai tanah 1 hektare asalnya milik 20 orang karena teu kuat hoyong artos tipayun kemudian dijual kepada makelar tinggal milik satu orang. Satu orang tersebut orang yang bonafide, banyak duitnya, dan kadang yang seperti ini sulit akhirnya lahan sulit dibebaskan oleh kami,” katanya.
“Jadi saya minta pada masyarakat Tasik, Garut, Bandung untuk tidak menjual tanahnya ke makelar sebelum ada transaksi dengan kami supaya tidak berabe di saat yang akan datang,” ujar Uu.
Iamenegaskan, masyarakat yang dapat ganti untung agar memanfaatkan uangnya untuk kepentingan produktif dan jangan dihabiskan untuk foya- foya bak orang kaya baru.
Uu menyarankan,uangnya dipakai beli tanah lagi untuk investasi atau usaha jika sudah mantap.
Untuk menyiapkan mental, Uu meminta pemda setempat mengadakan penyuluhan bagi warga.
“Tidak tertutup kemungkinan nanti akan ada bimbingan, akan ada penyuluhan supaya uang itu bermanfaat,” katanya.
Uu mengapresiasi masyarakat yang proaktif dan mendukung pembangunan Tol Getaci ini.
