“Mengingat, dalam penanganan rutilahu di Kabupaten Bandung, jika mengandalkan anggaran dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten tidak akan selesai. Maka kita harus gotong royong atau bersama-sama dalam menyelesaikannya melalui program pentahelik,” katanya.
Di hadapan Forkopimcam Ciparay dan puluhan kepala desa yang hadir dalam reses itu, Kang DS berharap kepada sejumlah pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa untuk mendata kondisi jalan di Kabupaten Bandung. Karena sebelumnya, ia tak memiliki data atau informasi tentang kondisi jalan.
Disamping itu, Bupati Dadang Supriatna terus memberikan motivasi dan semangat kepada para kepala desa dalam upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Bandung. Setelah sebelumnya, Kapolri mentargetkan percepatan vaksinasi mencapai 90 persen untuk vaksis dosis pertama. Ia bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
“Di Kabupaten Bandung, berdasarkan faskes vaksin dosis pertama mencapai 86 persen, vaksin dosis kedua 68 persen. Dengan harapan kedepannya, dalam pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bandung bisa melebihi 90 persen,” ujarnya.
Kang DS berharap kepada para kepala desa untuk melaksanakan perubahan atau penyesuaian visi misi Bandung Bedas, yang dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
“Apalagi kades yang dilantik setelah saya jadi bupati. Segera untuk melaksanakan musdes, untuk penyesuaian RPJMD yang disesuaikan dengan visi misi Bandung Bedas,” pungkasnya.***