“Juga sudah memberikan satu unit motor di Ciamis kepada ustaz yang sukarela berkeliling ke rumah- rumah muridnya untuk mengajar,” tambahnya.
Maka dengan kepengurusan baru, diharapkan kolaborasi antarpihak terus meluas untuk memberikan kebermanfaatan di Jabar khususnya, dan bagi seluruh warga Indonesia, lebih jauh lagi bagi masyarakat dunia.
“PR kita sangat banyak dari mulai masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, termasuk pandemi ini juga sebuah tantangan yang luar biasa, belum lagi isu globalisasi, isu moral, termasuk isu hoaks,” katanya.
Tak hanya itu, masalah ketahanan keluarga juga sangat strategis. Berdasarkan data tahun 2021, Atalia menyebut terdapat sebanyak 106 ribu kasus perceraian terjadi di Jabar. Belum lagi ada 6.700-an pernikahan usia anak, ada pula stunting 24,5 persen, lalu angka kematian anak 2.600-an, angka kematian ibu juga masih menjadi PR lebih dari 1.500-an.
“Pemerintah tidak bisa sendirian, kita perlu kolaborasi,” ujar Atalia.
Ketua PW Persatuan Islam Iman Setiawan Latief berpesan agar pengurus baru berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemaslahatan umat.
“Banyak sekali hal- hal yang perlu dikerjasamakan karena Jawa Barat sangat luas, PW Persistri dengan gerak langkahnya terutama di bidang pendidikan, dakwah, dan tentunya sosial kemasyarakatan lainnya, insyaallah bisa bersinergi untuk membangun, mendidik, dan membina masyarakat Jawa Barat,” ucapnya.




