BPNT di Sukawangi Diduga Jadi Ajang Bisnis, Paket Sembako Hanya Senilai Rp 200 ribu

Ilustrasi gambar: warga sedang antri paket sembako program BPNT. Istimewa

POTENSINETWORK.COM — Program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) yang dirubah menjadi bantuan tunai terus menjadi polemik di berbagai daerah, termasuk di wilayah Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

BPNT yang disalurkan melalui PT POS Indonesia Cabang Tambelang, ini diduga jadi ajang bisnis oleh oknum yang sengaja ingin meraup keuntungan pribadi.

Salah satu warga Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku mendapatkan BPNT Rp 600 ribu, pada Kamis (10/03/2022). Namun dia mengaku, seteleah menerima uang Rpb600 ribu, diarahkan ke salah satu e-warung untuk membelanjakan uang bansos tersebut. Padahal, dalam aturan terbaru tidak menyebutkan warga harus belanja sembako di tempat tertentu.

Yang membuat heran, kata dia, paket sembako yangvsudah dikemas dibe warung tersebut, ternyata nilainya kurang dari Rp 600 ribu.

“Paket sembako dengan harga Rp 200 ribu tersebut di antaranya adalah 10 kg beras 1kg telor,1 kg trigu,1/4 teri ,1/4 kacang tanah dan 1 kecap ABC.dan tidak di kasih bon total belanjaannya,” ucap warga kepada awak media, Kamis (17/03/2022).

Hal senada dikatakan seorang warga Desa Sukakerta yang mendapatkan BPNT Rp 600 ribu, juga mengaku, paket sembako setelah dihitung  nilainya seharga Rp 200 ribu. Antara lain, 10 kg beras, 1kg telor, 1 kg trigu, 1/4 teri ,1/4 kacang tanah dan 1 kecap.

“Saya juga tidak di kasih bon total belanjaannya tau taunya hanya sebesar Rp 200 ribu, berbentuk paket sembako, udah begitu beberapa butir telur bnyak yang busuk,”ujar warga.