Keberadaannya dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Yogya yakni Gunung Merapi, Kraton, dan Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo).
Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu antara ketiga tempat sakral tersebut.
Asal-usul Nama Malioboro
Menurut Dosen Sejarah UI, Prof Peter Brian Ramsey Carrey, nama asli kota Jogja adalah Ngayogyakarta.
Nama itu terinspirasi dari sebuah nama kerajaan di kitab Ramayana, yaitu Ayodya.
Orang Jawa menyebutnya Ngayodya, sehingga terdengar seperti Ngayogya.
Di dalam kitab itu juga, ada satu jalan utama yang sangat terkenal. Jalan merupakan jalan utama tempat penyambutan Raja dan tamu tamunya, serta merupakan jalan penting yang memiliki banyak berkah.
Jalan tersebut adalah Malyabhara. Dalam bahasa Sansekerta.
Malya berarti bunga dan Bhara yang diambil dari kata Bharin yang artinya mengenakan.




