Artinya kita lebih dulu membersihkan jasmani dan rohani, jasadi dan segenap isi hati alias qalbun salimun yang tidak terkontaminasi kotoran apapun adanya.
Untuk kemudian bercermin pada deretan-deretan puasa sebelumnya.
Seumpamanya kita dulu memulai puasa pada usia 15 tahun sedangkan hari ini telah menginjak usia 60 tahun maka kita telah menjalani ibadah puasa selama 45 tahun.
Kita harus benar-benar bercermin diri, peningkatan amal apa saja selama 45 tahun ini? Adakah meningkat atau menukik turun?
Bagaimana dengan amalan menderas Qurannya, zakatnya, sedekahnya juga yang lainnya.
Adakah peningkatan amal kebaikan akan meningkat di bulan Ramadhan yang kita hadapi ini?
Semua ini harus kita introsfeksi dan kita cermati, jangan sampai bulan Ramadhan ini kita jadikan seremonial saja; itu itu saja, wong begitu begitu bae.