Alhasil, menurutdia juga juga, jumlah yang diterima Jabar lebih kecil dari Jawa Timur karena jumlah kabupaten/ kotanya hanya 27 daerah, sementara Jatim 38 daerah.
Padahal, katanya, jumlah penduduk Jabar mencapai 50 juta jiwa, lebih banyak dari Jatim yakni 40 juta jiwa.
“Kan saya selalu bilang Jabar penduduknya 50 juta, Jatim 40 juta tapi duit ke Jatim Rp30 triliun atau lebih banyak karena bagi hasil dikalikan jumlah daerah bukan jumlah penduduk,” ucapnya.
Setelah aturan ini diubah dan berlaku mulai tahun depan, sebutnya pula, maka dipastikan dana bagi hasil yang diterima Jabar akan meningkat.
Hal ini masih menurut gubernur, akan berdampak pada meningkatnya pembangunan.
“Jadi nanti ada kenaikan dana dari pusat ke daerah yang penduduknya banyak,” ucapnya.
Adapun daerah di Jabar yang penduduknya paling padat ia sebut Kabupaten Bogor yang tembus 6 juta jiwa, Kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Banten tersebut menjadi yang terpadat se-Indonesia.