Ini Tanggapan Sejumlah Pihak Atas Aksi Penganiayaan Terhadap Ade Armando Saat Aksi Demo

Ade Armando saat diamankan petugas kepolisian dari amukan sekelompok massa dalam aksi Unjukrasa Mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (11/5/2022). Poto: Tangkapan layar vidio/ist

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari ikut buka suara. Dia secara tegas menghargai unjuk rasa yang digelar. Namun, tidak dapat membenarkan kekerasan yang dialami Ade.

“Tapi saya mengecam tindakan kekerasan yang biadab terhadap Ade Armando. Kekerasan tidak boleh dibenarkan, kepada siapapun, oleh siapapun,” kata Taufik Basari dalam media sosial Twitternya, Senin (11/4) sore.

Ikatan alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) juga mengecam tindak kekerasan para pelaku terhadap Ade Armando. Ketum ILUNI UI Andre Rahadian berpendapat seharusnya kebebasan berekspresi dilakukan dengan cara yang baik serta tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan dan pengeroyokan dari pihak manapun.

Apalagi, sambungnya, tujuan Ade Armando adalah untuk menyuarakan dukungannya terhadap perjuangan mahasiswa dengan cara yang damai.

“Kedatangan beliau adalah bentuk ekspresi berpendapat yang seharusnya dilindungi undang-undang, apalagi dengan cara yang damai,” kata Andre.

Di satu sisi pihaknya menduga aksi pengeroyokan yang dialami Ade Armando sebagai cerminan polarisasi yang makin tajam di masyarakat. Polarisasi tersebut, ujar dia, muncul karena keprihatinan masyarakat atas situasi pandemi, gejolak sosial dan harga-harga yang naik serta tensi politik yang meningkat menuju 2024.

Sementara itu berdasarkan pantauan di media sosial, kontroversi Ade Armando selama ini turut membelah opini atas penganiayaan yang terjadi pada dirinya.

Selain itu, dalam aksi demo 11 April yang terjadi di lokasi terpisah–bukan di depan DPR, tapi Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda) di Jalan Medan Merdeka Barat–orator mengumumkan respons atas pengeroyokan Ade Armando.