“Dunia Pendidikan sebelumnya lambat dalam mengadopsi teknologi. Akibatnya, terjadilah learning loss yang mengakibatkan peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus,” ujar Yaqut.
ISOE 2022 dihadiri beberapa presentator dan pemakalah internasional seperti; Mark Oliver Heyward (Direktur Inovasi), Chintya Wong (Victory Plus IB World School), Lesley Harbon (University of Technology Sidney), Philippe Grange (Attache Cooperation Ambassade de France).
Terdapat 20 pemakalah yang lolos dari 65 pendaftar.
Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani, pemanfaatan teknologi metaverse ini harus disegerakan untuk mengejar ketertinggalan peserta didik dalam adaptasinya di era teknologi.
Ini, lanjutnya, dilakukan agar para peserta didik menjadi adaptif juga responsif terhadap perkembangan teknologi.
Setelah hadirnya teknologi saat ini, ia sebut, sudah saatnya perkembangan metaverse yang ditunggu dapat membangun pendidikan dalam ranah internasional tanpa batas ruang dan waktu.
Ia mensinyalir, budaya digital merupakan tuntutan zaman dan guru harus terus mengupdate keilmuannya.
Guru dan tenaga kependidikan, serta siswa madrasah, menurut dia pula, adalah insan pembelajar sepanjang hayat.