Berkaitan dengan transisi pandemi menuju endemi, Warek III berharap seluruh atlit dan official sudah divaksin, minimal vaksin kedua. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Kota Bandung dan Provinsi sebagai upaya mendapatkan izin kegiatan dengan harapan Agustus nanti sudah memasuki endemi.
“Bila kita total sekitar 70% sudah siap. Kita akan menggunakan fasilitas-fasilitas yang kita miliki hari ini. Misalnya, Seni Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) akan menggunakan Aula-aula yang ada di kita. Pokoknya kita meramaikan kampus kita. Jangan sampai event nasional tapi kampus sepi. Kita akan memperlihatkan kepada teman yang lain bahwa kita punya fasilitas yang memadai untuk kegiatan PESONA I ini. Makanya kita siap, Pak Rektor menyatakan siap, kita siap dengan segala sarana dan fasilitas yang kita miliki,” tambahnya.
Warek III menyampaikan harapannya kepada seluruh civitas akademika kampus yang terdiri dari mahasiswa, tendik, dan dosen untuk ikut menyemarakan dan menyukseskan kegiatan PESONA. Sukses PESONA dan sukses UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai yang terbaik.
“Intinya kami ingin mempertontonkan kepada PTKN yang lain bahwa Bandung siap menjadi tuan rumah dengan segala persiapan yang hari ini kita miliki. Bandung ingin memberikan semacam teladan dalam artian, kita siap tidak menjadi juara umum dengan catatan bahwa kita berhasil di sisi sukses pelaksanaannya. Target kita selaku panitia adalah bagaimana pelaksanaan PESONA di UIN Sunan Gunung Djati nanti bisa dijadikan cerminan oleh PTKN dan PTKIN yang lainnya.” tutupnya.
Sementara itu tempat-tempat yang sudah ditetapkan sebagai venue kegiatan di antaranya : kampus satu dan kampus dua, serta beberapa tempat di luar kampus untuk pertandingan futsal dan badminton.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi :
Awi Jaya WA : +62 857-1129-8900
Tentang UIN Sunan Gunung Djati Bandung :
Sejarah berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung tidak lepas dari IAIN Sunan Gunung Djati Bandung karena UIN merupakan kelanjutan dan pengembangan dari IAIN SGD Bandung.
IAIN SGD Bandung didirikan pada tanggal 8 April 1968 M bertepatan dengan 10 Muharram 1388 H berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 1968. Kehadiran IAIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan hasil perjuangan para tokoh umat Islam Jawa Barat. Dimulai pada tahun 1967, sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama, dan cendekiawan Muslim Jawa Barat yang diprakarsai oleh K. H. Anwar Musaddad, K.H. A. Muiz, K.H. R. Sudja’i, dan Arthata dengan persetujuan KDH Jawa Barat, mereka membentuk Panitia Perizinan Pendirian IAIN di Jawa Barat. Panitia tersebut kemudian disahkan oleh Menteri Agama RI dengan SK-MA No. 128 Tahun 1967.