Petugas sendiri mengetahui salah satu korban kecekaan bus tersebut hilang setelah mendapat infomasi dari seseorang yang mengaku suaminya.
Sejak korban Siti dinyatakan hilang dalam kecelakaan itu, aparat setempat baik pihak kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas, dan masyarakat, terus melakukan upaya pencarian di sekitar TKP dan menyisir aliran sungai.
“Sampai hari kedua pencarian belum membuahkan hasil, namun terus kami upayakan,” kata Kapolsek Rajapolah AKP Iwan Sujarwo, kepada wartawan.
Dia menjelaskan tim gabungan itu dibagi menjadi dua. Satu tim fokus menggali dan mencari di jurang atau di TKP dan satu tim lainnya menyisir aliran sungai Cimenyang.
Penyisiran di hilir sungai yang menyanbung je Sungai Citanduy, dilakukan hingga 1 kilometer.
Saat sedang menyisiri korban, kata Iwan, petugas menemukan barang milik penumpang dan puing bus bernopol B 7701 TGA itu. Di hilir sungai ditemukan makanan ringan, jok, mainan anak dan lainnya.
Iwan mengatakan, penyusuran sungai didasarkan kepada temuan jenazah kondektur yang ditemukan sekitar 50 meter ke arah hilir sungai. Sehingga korban guru SD itu diperkirakan terbawa arus sungai hingga sejauh itu.
Namun ternyata korban ditemukan tidak jauh dari TKP. Awalnya, petugas menemukan smartphon dan kain, setelah digali ternyata ada kaki manusia. Evakuasi berjalan cukup lama karena korban tertimbun tanah.***






