Maka turunlah perintah hijrah.
Kita dapat melihatnya lewat Alquran surat Al-Anfal ayat 30 yang berbunyi: …” dan ingatlah ketika orang-orang kafir Quraisy mrmikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Lewat rintangan berat dan berbahaya, beliaupun hijrah dari Mekkah ke Madinah serta sebelumnya memerlukan evakuasi di goa Hiro bersama Sayidina Abu Bakar ra sebagai terekam pada Alquran surat At-Taubah ayat 40.
Syahdan ketika Rasulullah saw telah merasa tenteram dan damai di Madinah dan Allah swt telah mengizinkan jihad fisabilillah, maka beliaupun bersiap-siap melaksanakannya. Maka sejak itulah bertubi-tubi perolongan serta kemenangan, salahsatunya adalah pada peristiwa perang Badar.
Allah swt berfirnan:…walaqad nasharakumullahu bibadrin waantum adzillatun fattaqullaha la’allakumtasykurun; sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar padahal kamu pada ketika itu lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah supaya kamu mensyukurinya.”
Dalam ayat lainnya, Allah swt berfirman pula:…innalananshuru rusulana walladziina aamanuu filhayatiddunya wayaqumul asy-haadu, sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”