Akhirnya pasukan Belanda melipatgandakan kekuatan militernya dengan mengirimkan lagi satu pasukan dari resimen Princes Irene juga Resimen Stoottroepen ditambah empat unit pesawat mustang.
Bukit Punceling Barutunggul dihantam habis-habisan mengakibatkan gerak Siluman Merah tersendat untuk kemudian mundur teratur sehingga Barutunggul dapat direbut oleh Si Syetan Sinyo Bule.
Tapi, Barutunggul dikuasai oleh Si Syetan Sinyo Bule hanya berlangsung 10 hari, oleh karena pada tanggal 3 Agustus 1947 Pasukan Siluman Merah menyerang balas dendam sekaligus merebut kembali Barutunggul.
Tentu saja, para sinyo takkan rela begitu saja, tepat di tanggal 23 Agustus 1947 sepasukan soldadu Belanda Divisi 38 RI mengarah ke Barutunggul.
Persenjataan senjata plus kendaraan lapis baja bergerak ketika subuh hari menjelang.
Tapi Si Siluman Merah telah mencium pergerakan lawan dari sebelumnya, hingga pertempuran hebatpun tak dapat dihindari.
Sang Siluman Merah yang berposisi di atas angin langsung menerjang tidak memberi ampun sedikitpun.