Karena itu, para guru berusaha memulai majelis di hari Rabu untuk mengajar sebab ilmu adalah cahaya, maka kajian ilmu dimulai di hari diciptakan cahaya.” (al-Ajluni, Kasy al-Khafâ’, juz I, halaman 19) Itulah rahasia hari Rabu yang diyakini sebagai hari berkah sebab segala sesuatu yang dimulai di hari itu insyaallah akan berakhir sempurna.
Keyakinan keberkahan hari Rabu ini bisa dilacak lebih jauh lagi ke masa Imam as-Sakhawi (1427-1497 M).
Beliau menjelaskan:
وبلغني عن بعض الصالحين ممن لقيناه أنه قال: شكت الأربعاء إلى اللَّه سبحانه تشاؤم الناس بها فمنحها أنه ما ابتدئ بشيء فيها إلا تم.
“Saya dengar dari sebagian ulama saleh yang kami temui, ia berkata: Hari rabu mengadu kepada Allah tentang anggapan sial orang-orang terhadapnya, maka Allah menganugerahkan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu, maka pasti akan sempurna.” (As-Sakhawi, al-Maqâshid al-Hasanah, juz I, halaman 575)
والله أعلمُ
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Artinya: Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan Islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman dan akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah intaha.




