“Limbah pakaian tidak bisa terurai, sehingga dengan momen ini masyarakat bisa mengurangi limbah yang akan dibuang ke TPA,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi di masyarakat.
Bukan hanya upsycle kebaya, ia harap pula, bisa membuat karya lainnya.
Pada perlombaan ini, para peserta mengirimkan video proses pembuatan upsycle.
Kemudian dinilai mana saja yang sudah memenuhi kriteria.
Ketua Pelaksana dan Pokja 3 Kota Bandung, Yuli Rahmatia menjelaskan, kriteria yang dinilai mencakup dari kreativitas mendaur ulang dan kerapian hasil pakaian yang sudah dibuat.
“Kita juga menilai kesesuaian dengan tema. Temanya itu pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern,” tutur Yuli.