Akses jalan sudah kembali dibuka dan sisa batang pohon diserahkan kepada warga setempat untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan kebutuhan lainnya.
Selanjutnya jalan nasional Wonosobo-Kaliangkrik tertutup material longsor dengan panjang 6 meter dan tinggi 15 meter. Kendati tidak ada korban jiwa, namun peristiwa itu sempat menghambat mobilitas penduduk. Saat ini jalan tersebut sudah dapat dilalui setelah tim melakukan pembersihan.
Adapun lima rumah milik warga Desa Kumejing di Kecamatan Wadaslintang rusak terdampak pergerakan tanah. Selain lima rumah, akses jalan desa sempat terputus karena terkena material.
Kendati tidak ada korban jiwa, namun keretakan tanah mengancam 30 rumah.
Tanah longsor yang berdampak pada akses jalan juga terjadi di Desa Somogede, Kecamatan Wadaslintang. Selain itu, material longsor juga menutup aliran air.
Berikutnya tanah longsor berdampak pada rumah warga yang bersebelahan dengan gedung sekolah. Rumah dan sekolah yang berada di lereng tebing terdampak material longsoran hingga mengalami kerusakan du bagian dinding dan atap. Tim gabungan segera melakukan antisipasi demi meminimalisir dampak buruk.
Terakhir, derasnya aliran sungai yang meluap akibat hujan selama lebih dari 10 jam telah menerjang jembatan hingga rusak. Peristiwa itu terjadi di jalan Desa Karanganyar menuju Desa Andonglawak. Selain jembatan hancur, tanggul irigasi persawahan juga jebol sepanjang 25 meter hingga banjir menggenangi areal persawahan.