Yang pertama ialah sistem indirect pada HE berbahan bakar wood pellet dan kayu dan yang kedua ialah sistem direct pada HE berbahan bakar CNG.
Dari hasil ujicoba modifikasi teknologi hybrid 3 in 1 menggunakan bahan bakar CNG tersebut, secara teknis sudah berhasil mencapai sasaran mutu yaitu tercapainya suhu inlet/outlet dan kadar air (MC) teh kering, sehingga CNG layak digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pengeringan teh.
Karena itulah pabrik teh Rancabali tidak merasa khawatir kehabisan 1 jenis bahan bakar, karena di sana ada mesin buatan Tim Rancabali yang dapat mengolah 3 jenis bahan bakar untuk proses pengeringan daun teh.***