Tim Kuasa Hukum Sambo Bacakan Eksepsi Terkait Kekerasan Seksual yang Dialami PC

Putri Candrawathi kemudian dengan sengaja menyenggol keranjang tumpukan pakaian yang terbuat dari plastik yang tidak memantulkan suara yang keras dan menendang-nendangkan kakinya ke pintu kaca.

Harapannya, ada seseorang yang dapat mendengarnya. Namun sayangnya, tidak ada orang yang dapat menghampiri sumber suara tersebut.

Tapi ternyata, Kuat Ma’ruf yang pada saat itu sedang merokok di teras depan jendela rumah, tidak sengaja melihat Brigadir J turun mengendap-endap.

Menurut Kuat Ma’ruf, hal ini tidak wajar mengingat ajudan tidak diperkenankan naik ke ruangan atas atau lantai 2 secara sembarangan atau tanpa permisi.

Baca Juga:  Presiden Resmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pertama di Indonesia

Karena curiga, Kuat Ma’ruf tersebut, dia mencoba menghampiri Brigadir J. Namun Brigadir J lari seolah-olah menghindari Kuat Ma’ruf.

Sambil mengejar Brigadir J dia pun meminta asisten rumah tangga Susi untuk memeriksa keadaan Putri di kamarnya. Susi mendapati Putri dalam keadaan terlentang di depan kamar mandi dalam keadaan tidak berdaya dan hampir pingsan.

Setelah itu, Kuat Ma’ruf berjaga-jaga di depan tangga lantai 1 untuk mencegah Brigadir J kembali naik secara tiba-tiba ke kamar Putri.

Sekitar pukul 19.30 WIB, Richard Elizer kembali ke Rumah Magelang karena sebelumnya telah dihubungi oleh Putri agar cepat kembali.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor Papua

Setiba di rumah itu, Richard Eliezer mendapati Putri menangis di kamarnya. Dia menanyakan apa yang telah terjadi. Namun, Putri tidak menjawab.

Putri meminta Ricky untuk memanggil Kuat Ma’ruf dan menenangkan agar tidak terjadi keributan antara Kuat Ma’ruf dan Brigadir J.