30 Km Jalan di Cimenyan Rusak, Bupati Bandung: Butuh Anggaran Rp 41 M untuk Memperbaikinya

POTENSINETWORK.COM – Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna mengatakan, di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung terdapat sekitar 30 km jalanyang masih rusak.

“Untuk memperbaiki jalan yang rusak membutuhkan anggaran Rp 41 miliar,” kata Bupati Bandung pada kegiatan program Saba Desa/Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di GOR Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Kamis (20/10/22).

Oleh karenanya Dadang Supriatna akan fokus perbaikan infrastruktur dan juga pada program-program unggulan lainnya seperti pinjaman dana bergulir tanpa bunga. Namun , lebih lanjut Bupati menyadari bahwa di lapangan masih banyak warga yang belum mengetahui dan memahami program bergulir tanpa bunga tersebut.

Baca Juga:  Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Bersama Istri Takzih ke Keluarga Almarhum Emmeril di Cimaung

“Bagaimana masyarakat mau paham, kalau tidak disosialisasikan oleh para kepala desa dan camat di lapangan. Pinjaman dana bergulir tanpa bunga ini untuk mencegah bank emok/rentenir di Kabupaten Bandung. Dengan catatan warga yang mengajukan pinjaman harus memiliki usaha yang jelas guna membangkitkan ekonomi masyarakat dari keterpurukan,” katanya.

Lebih lanjut dalam orasinya, Bupati Bandung berharap agar Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung untuk mensosialisasikan program job fair dan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan.

“Job fair sudah dilaksanakan di Cileunyi, untuk 600 orang calon pekerja. Selain itu, memfasilitasi warga untuk bekerja di Korea dan Jepang,” kata Dadang.

Baca Juga:  Pemkab Bandung Gelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2025-2030

Bupati juga fokus pada penanganan rutilahu dan peningkatan infrastruktur pembangunan jalan di Kabupaten Bandung. Menurut Bupati, setiap tahunnya ditargetkan 7000 unit rutilahu yang akan diperbaiki melalui program bedah rumah.

Ia juga mengingatkan kepada para kepada desa untuk menginformasikan jika masih ada pengembang yang belum menyerahkan fasos/fasum agar fasos dan fasum tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan infrastruktur bagi kepentingan masyarakat.
“Saya berharap ada program berkelanjutan,” ujarnya.(pendi)