Dalam NYIA 2022, siswa MAN 3 Medan mempresentasikan karya inovasinya berupa prototype alat pendeteksi kebocoran gas LPG dengan menggunakan sensor MQ-2 berbasis IoT.
M. Humam menjelaskan bahwa gas LPG merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Data mencatat bahwa saat ini sekitar 82,78 % rumah tangga di Indonesia menggunakan gas. Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana caranya mengatasi kebocoran gas, yang mengandung zat yang mudah terbakar itu.
“Kami berniat memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan tersebut. Hingga akhirnya kami berhasil menciptakan prototype alat pendeteksi kebocoran gas,” kata M Humam di Medan, Senin (31/10/2022).
Menurut dia, dengan sensor MQ-2, alat ini bisa menangkap bau gas yang keluar. Dengan berbasis IoT, alat ini bisa terhubung dengan smartphone melalui aplikasi telegram.
“Alat ini diletakkan kurang lebih 10 cm dari tabung gas LPG agar bisa menangkap bau gas yang keluar. Sehingga apabila terjadi kebocoran pada gas, buzzer sebagai alarm peringatan akan berbunyi dan informasi kebocoran dapat kita ketahui dari aplikasi telegram di hp,” ujarM. Humam.
Zahira Az-Zahra menambahkan, jika terjadi kebocoran gas, alat ini akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi telegram smartphone pemilik gas. “Sehingga, sangat membantu para pengguna dalam pengecekan sebagai antisipasi kebakaran atau bahaya lainnya,” ujarnya.