Aam Rahmat: Sosialisasi Peningkatan Deteksi dan Kewaspadaan Dini Jelang Nataru serta Tahapan Pemilu 2024

POTENSINETWORK.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan sosialisasi peningkatan deteksi dini Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme TIngkat Kabupaten Bandung Tahun 2022, dengan tema Sosialisasi Peningkatan Deteksi kita tingkatkan Kabupaten Bandung yang kondusif dalam rangka mewujudkan Bandung Bedas”.

Kabid Kewaspadaan Daerah dan Kerjasama Intelegen Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, H. Aam Rahmat mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dalam dua hari berturut-turut dalam upaya peningkatan deteksi dini dan Kewaspadaan Dini menjelang Natal, Tahun Baru dan pelaksanaan Tahapan Pemuli Tahun 2024 untuk kondusifitas wilayah Kabupaten Bandung.

Menurutnya, Badan Kesbangpol sudah melaksanakan tugas dan fungsi berdasarkan Perpres No 7 tahun 2021 tentang Pencegahan Penanggulangan Radikalisme yang Mengarah Pada Terorisme.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dati Densus 88 AT, BINDA Jabar, FKPT Jabar, Polresta Bandung dan menghadirkan Narasumber testimoni dari mantan Napiter dan Mantan Pengurus NII.

Baca Juga  Gempita Budaya Wujud Persaudaraan Jabar-Yogyakarta

“Berdasarkan Perpres tersebut, kita harus membuat rencana aksi daerah dan edaran dari Kemendagri, kita harus melaksanakan 22 kegiatan, salah satu nya dalam bentuk sosialisasi peningkatan deteksi dini,” katanya di Saung Panyaungan, Jumat (11/11).

H. Aam Rahmat menjelaskan, sesuai dengan Permendagri 42 Tahun 2025 tentang Koordinasi lintas sektoral dalam penanganan Komplik sosial, kelonpok masyarakat sebagai mitra pemerintah harus berperan aktif secara pentahelik menjaga potensi konplik dan kewaspadaan dini terhadap ancaman, gangguan untuk mewujudkan Kab Bandung Kondusif.

“Disana ada tugas fungsi tentang organisasi masyarakat berkaitan dengan penanggulangan dan pencegahan radikalisme, termasuk tentang pengamalan Pancasila dan peningkatan kesadaran bela negara,” terangnya.

Sementara itu Aam Rahmat mengaitkan juga dengan FKBS (Forum Kabupaten Bandung Sehat), dengan sembilan tatanan Bandung Sehat dan delapan tatanan perlindungan sosial, kata Aam, salah satunya Pemkab Bandung harus melaksanakan pencegahan radikalisme. “Itu ada indikatornya. Itu juga sekaligus untuk penilaian Bandung Sehat Wistara kedepannya,” katanya.

Baca Juga  Ketersediaan Sangat Terbatas, untuk Booster Pemkab Bandung butuh 2 Juta Vaksin

Diakhir kesempatan H. Aam Rahmat mengaharapkan, setelah dengan adanya sosialisi kegiatan ini, semua peserta bisa menyampaikan lagi pada kegiatan, baik di tingkat desa maupun kecamatan dan bisa mensosialisasikan lagi tentang bagaimana fungsi kelompok masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, untuk menyampaikannya kepada masyarakat lainnya tentang deteksi dini dan kewaspadaan dini di masyatakat.

“Hal itu bisa diawali dari keluarga, RT, RW, desa dan tingkat kecamatan atau tingkat kabupaten,” ujar Aam Rahmat.

Untuk mensosialisasi kan peningkatan deteksi dini tidak bisa dilaksanakan oleh Kesbangpol saja tetapi sama menjadi tugas bersama termasuk dari kesatuan nara sumber Densus, BIN, Polresta saja, dan itu hanya salah satu tugas.
“Tapi bagaimana potensi ancaman, gangguan, hambatan yang ada di wilayah itu, masyarakat harus tahu,” ucapnya

Baca Juga  Rancangan RTRW Kota Bandung 2022-2042, Pemkot Bandung Tegaskan Komitmen Jaga RTH

Dikatakan H. Aam, masyarakat juga dituntut kepekaan karena indikator-indikator radikalisme sudah diterangkan oleh para narasumber yang hadir pada sosialisasi itu.

“Baik dari Densus, BIN, Polresta, FKPT. Kemudian dijelaskan lagi dari mantan terorisme yang hadir, dengan menjelaskan kepada para peserta untuk tidak seperti mantan terorisme tersebut. Masuk ke organisasi betul-betul sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah,” katanya.

Kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mewujudkan Bandung Bedas. Selain itu untuk menciptakan kondusifitas wilayah. Untuk itu, dalam pelaksanaan sosialisasi ini melibatkan instansi vertikal, baik itu tingkat kabupaten maupun lintas kabupaten.

“Termasuk ini dalam rangka kondusifitas jelang pemilu 2024,” katanya.(fendy)

Aam Rahmat sedang memberikan keterangan kepada para peserta.