POTENSINETWORK.COM– Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyebut, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema recover together recover stronger karena menginginkan seluruh dunia terutama negara-negara berkembang dan negara low income dapat pulih bersama-sama sesudah pandemi dengan lebih kuat.
Untuk itu, lanjutnya, isu mengenai penanganan pandemi menjadi agenda utama yang akan dibahas antara Menteri Keuangan bersama dengan Menteri Kesehatan.
“Kita akan membahas mengenai bagaimana dunia bisa merespon lebih baik pandemi-pandemi yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang. Karena covid ini tidak hanya menjadi pandemi pertama dan terakhir. Kita akan mengantisipasi kalau terjadi pandemi yang sama bagaimana dunia bisa prepare menyiapkan lebih baik dan merespons lebih baik,” ujar Menteri Keuangan dalam sesi wawancara dengan Kumparan, Sabtu (12/11).
Salah satu yang harus dipersiapkan Menurut Menkeu merupakan aspek pembiayaan dari sisi penanganan pandemi.
Selain itu,menkeu sebut, juga terdapat masalah tata kelola dan arsitektur kesehatan dunia yang perlu ditingkatkan, terutama mengenai protokol kesehatan.
“Jadi bagaimana negara harus bekerja sama, protokol kesehatannya seperti apa, bagaimana nanti produksi vaksin, bagaimana mendistribusikannya sehingga jangan sampai ada negara yang tertinggal atau tidak bisa menghadapi pandemi yang kemudian menimbulkan risiko kepada seluruh dunia,” ujarnya.
Berdasarkan hasil leaders meeting di Roma tahun lalu, Menkeu menyebut jua, untuk dunia bisa menangani dan merespon pandemi secara lebih baik diperlukan mobilisasi pendanaan, dimana diperkirakan kebutuhan pendanaannya mencapai USD 10 billion untuk seluruh dunia.
“Nah salah satu strateginya adalah membentuk apa yang disebut financial intermediary fund (FIF) pendanaan yang kemudian berlokasi di Bank Dunia. Namun World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia harus tetap diperkuat,” ujarnya.