POTENSINETWORK.COM – Perhutani bersama penggiat lingkungan dan masyarakat melakukan gerakan penanaman 5.000 bibit pohon di kawasan Rancaupas. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemulihan kawasan Rancaupas, yang sempat mengalami kerusakan akibat kegiatan Motor Trail beberapa waktu yang lalu.
Acara diawali dengan upacara di lapangan Rancaupas kemudian dilanjut dengan penyerahan bibit pohon dari penggiat lingkungan dan juga simulasi tentang tata cara penanaman pohon yang baik dan benar.
Turut hadir dalam acara yaitu Direktur komersial, direktur keuangan, Kadivreg Jawa Barat Banten, Dirut Palawi, SEVP Bidang operasional, Kabid BKSDA, Kasi Konservasi Dinas LH, Waka ADM KPH, Pegiat Lingkungan, Pegiat Wisata, Polsek Ciwidey, Kepala Desa Alamendah, Forkopincam Rancabali dan jajaran.
Direktur Komersial Perhutani, Anggar Widiyatmoko mengatakan sebanyak 5 ribu bibit ditanam di kawasan Rancaupas. Pihaknya bekerja sama dengan sejumlah elemen masyarakat, mulai dari penggiat lingkungan termasuk Pemerintah Kabupaten Bandung. Kegiatan tersebut merupakan pembuktiaan dari Perhutani bersama masyarakat yang senantiasa mencintai lingkungan salah satunya objek wisata Rancaupas.
“Ini adalah kegiatan awal. Kita didampingi oleh penggiat lingkungan yang sudah ahli yaitu Eyang Memet, agar wilayah kita bisa menjadi lebih baik,” ujar Anggar disela-sela kegiatan Gerakan Penanaman Bersama di Rancaupas, Rancabali, Selasa (14/3/2023).
Akibat adanya kerusakan tanaman rawa yang disebabkan oleh kelompok Motor Trail, Perhutani memberlakukan aturan penutupan aktivitas motor trail termasuk aktivitas roda empat.
“Kita akan melakukan evaluasi sambil menata kembali kegiatan yang ada di wisata,” jelasnya.
“Ini merupakan pembelajaran yang luar biasa, bagaimana kami mengelola tempat wisata kami agar tidak terulang kejadian motor trail kemarin,” tuturnya.
Pegiat Pariwisata, H. eMTe mengapresiasi langkah Perhutani yang melakukan kegiatan penanaman ribuan pohon. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada para penggiat lingkungan yang turut mendukung kegiatan pemulihan di kawasan Rancaupas.
“Mudah-mudahan kedepannya, kita bisa melakukan penanaman lagi,” harapnya.
Sementara itu, Pegiat lingkungan, Eyang Memet berharap ada kelanjutan dari kegiatan penanaman pohon tersebut.
“Semoga ini bukan hanya pencitraan, tapi ini adalah niat yang tulus untuk melakukan perbaikan,” ucapnya.
“Kami akan melakukan pengawasan secara total. Menambah keanekaragaman hayati dan pemulihan Rancaupas menjadi target kita,” ujar Eyang Memet.
Harapan kedua, lanjut Eyang Memet, di kawasan Rancaupas kedepannya bisa terbentuk wisata edukasi tentang berbagai jenis tanaman.
“Hari ini baru 17 jenis tanaman endemik Jawa Barat, diharapkan satu bulan sekali bisa menambah keanekaragaman hayati dan kami juga akan melaksanakan pengawasannya,” tutup Eyang Memet.(Lily Setiadarma)