Lutung Kasarung dan Kamandaka (sebuah cerita legenda Banyumas)

Lutung Kasarung dan Silihwarni
Raden Silihwarni menantang Raden Kamandaka (patung di Goa Jatijajar, Kebumen, Jawa Tengah) menggambarkan Legenda Lutung Kasarung

Atas saran dan permintaan dari Lutung Kasarung, pinangan Raja Pule Bahas agar supaya diterima. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh raja Pule Bahas. Salah satunya ialah dalam pertemuan pengantin nanti, Lutung Kasarung harus turut mendampingi Dewi Ciporoso.

Pada waktu pertemuan pengantin berlangsung, Raja Pule Bahas selalu diganggu oleh Lutung Kasarung yang selalu mendampingi Dewi Ciptoroso. Raja Pule Bahas marah dan memukul Lutung Kasarung. Namun Lutung Kasarung telah siap berkelahi melawan Raja Pule Bahas.

Pertarungan Raja Pule Bahas dengan Lutung Kasarung terjadi sangat seru. Dengan kesaktian yang dimiliki Lutung Kasarung, akhirnya Raja Pule Bahas mati dicekik dan digigit oleh Lutung Kasarung.

Tatkala Raja Pule Bahas gugur maka Lutung Kasarung pun langsung menjelma menjadi Raden Kamandaka, dan langsung mengenkan pakaian kebesaran Kerajaan Pajajaran dan mengaku namanya Banyak Cotro.

Kini Adipatih Pasir Luhur pun mengetahui hal yang sebenarnya, Raden Kamandaka adalah Banyak Cotro dan Banyak Cotro adalah Lutung Kasarung, putra mahkota dari kerajaan Pajajaran. Akhirnya Raden Kamandaka dikawinkan dengan Dewi Ciptoroso.