Secara kebetulan Raden Kamandaka sampai Pasir Luhur, betemu dengan Patih Kadipaten Pasir Luhur yaitu Patih Reksonoto. Karena Patih Reksonoto sudah tua tidak mempuunyai anak, maka Raden Kamandaka akhirnya dijadikan anak angkat Patih Reksonoto.
Sang Patih merasa senang hatinya mempunyai putra angkat Raden Kamandaka yang gagah perkasa dan tampan, Patih Reksonoto sangat mencintainya.
Adapun yang memerintahkan Kadipaten Pasir Luhur saat itu adalah Adipati Kandandoho. Beliau mempunyai beberapa orang putri dan sudah bersuami kecuali yang bungsu, yaitu Dewi Ciptoroso yang belum bersuami.
Dewi Ciptoroso, seorang putri yang mempunyai wajah mirip ibu Raden Kamandaka, dan putri inilah yang sedang dicari oeh Raden Kamandaka.
Suatu kebiasaan dari Kadipaten Pasir Luhur bahwa setiap tahun mengadakan upacara menangkap ikan di Kali (sungai) Logawa. Pada upacara ini semua keluarga Kadipaten Pasir Luhur beserta para pembesar dan pejabatan pemerintah turut menangkap ikan di Kali Logawa.
Waktu Patih Reksonoto pergi mengikuti upacara menangkap ikan di Kali Logawa, tanpa diketahuinya Raden Kamandaka secara diam-diam telah mengikutinya dari belakang. Pada kesempatan inilah Raden Kamandaka dapat bertemu dengan Dewi Ciptoroso dan singkatnya, mereka berdua saling jatuh cinta.