Lutung Kasarung dan Kamandaka (sebuah cerita legenda Banyumas)

Lutung Kasarung dan Silihwarni
Raden Silihwarni menantang Raden Kamandaka (patung di Goa Jatijajar, Kebumen, Jawa Tengah) menggambarkan Legenda Lutung Kasarung

Atas permintaan dari Dewi Ciptoroso, agar Raden Kamandaka pada malam harinya untuk datang menjumpainya di Taman Kaputren Kadipaten Pasir Luhur tempat Dewi Ciptoroso berada.

Malam harinya Raden Kamandaka dengan diam-diam tanpa ijin Patih Resonoto, pergi menjumpai Dewi Ciptoroso yang sudah rindu menanti kedatangannya.

Keberadaan Raden Kamandaka di Taman Kaputren Bersama Dewi Ciptoroso tidak berlangsung lama. Karena prajurit pengawal Kaputren mengetahui bahwa di dalam taman ada pencuri yang masuk. Hal ini kemudian dilaporkan oleh Adipatih Kandandoho.

Menanggapi laporan ini, maka Adipatih sangat marah dan memerintahkan prajuritnya untuk menangkap “pencuri” tersebut. Karena kesaktian dan ilmu ketangkasan Raden Kamandaka, maka Raden Kamandaka dapat meloloskan diri dari kepungan prajurit Pasir Luhur.

Sebelum Raden Kamandaka lolos, ia sempat mengatakan identitasnya bahwa ia bernama Raden Kamandaka putra dari Patih Reksonoto.

Mendengar itu, para prajurit pun melaporkan kepada Adipatih Kandandoho. Patih Reksonoto dipanggil dan harus menyerahkan putranya.