Indonesia itu punya cara santun berstrategi dalam situasi politik apapun, karena hal ini sudah ditunjukan para pendiri bangsa sebelumnya.
Semoga saja langkah Presiden Joko Widodo menjamu para bakal calon presiden pengganti dirinya kelak, dalam jamuan makan siang istana sembari memperkenalkan kembali makanan-makanan khas Indonesia, menjadi ciri luhurnya penerapan nilai-nilai politik dalam hidup berkebangsaan.
Mungkin saja dibalik sajian khas Indonesia dalam jamuan makan siang istana, Presiden Jokowi turut mengingatkan, jika diantara para calon presiden itu sudah ada yang lupa dengan cita rasa makanan Indonesia karena lidah mereka telah dibiasakan mencicipi makanan negeri asing seperti makanan Arab, Korea, makanan siap saji ala Barat, maka saat itulah makanan Indonesia dihadirkan kembali.
Terbiasa mengkonsumsi panganan asing, berpengaruh besar kepada cara bertindak politik. Para ahli menyebutkan bahwa cara berpikir kita dibentuk oleh apa yang kita makan.
Terkait dengan hal itu pula, bahwa ada harapan kita tentunya, sekiranya lahir kembali di Indonesia, gagasan-gagasan politik besar menasional dan mendunia dalam bingkai kemandirian bangsa besar, bersama isi piring makan siang yang kita santap. *(Aprianto)
