“Berapa warga stunting, dan berapa warga yang tidak bisa melanjutkan sekolah. Kemudian berapa orang disabilitas, termasuk data jumlah petani. Ini sangat penting kalau big data sudah lengkap. Pak Kades dan BPD tidak bingung buat program dan bisa dibahas melalui musyawarah desa,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna berharap tahun depan di Kecamatan Cimenyan bisa mendirikan SMA baru untuk mengantisipasi anak putus sekolah. Sebab, anak yang mau melanjutkan sekolah ke SMA Negeri terkena sistem zonasi.
“Tanah sudah ada seluas 3500 meter persegi. Tinggal membangun sekolahnya (SMA),” katanya.
Kang DS pun mengaku bahagia setelah mendengar dan melihat sejumlah masyarakat di Desa Mekarsaluyu sudah mengembangkan budidaya ayam petelur. Ia pun mendorong kepada warga yang mengembangkan usaha budidaya ayam petelur itu untuk membuat koperasi.
Menurutnya, untuk mengembangkan usaha itu para pelaku usaha bisa memanfaatkan dana sebesar Rp 70 miliar yang berasal dari program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.