Pihak-Pihak Strategis Elemen Pemilu Sarankan Tim Pemenangan Capres Paslon 01 dan 03 Bentuk Tim Gabungan

pihak
Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Hanura daerah pemilihan Jawa Barat Dua, Dede Ginanjar Pristiawan, menyebutkan dugaan kecurangan itu sudah nampak. Foto: Potensinetwork/Istimewa?Aprianto

Cegah Timbulnya Dugaan Kecurangan Pileg dan Pilpres

BANDUNG, POTENSINETWORK.COM– Pihak-pihak strategis dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik itu pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu presiden (pilpres), akhir-akhir ini buka suara menyoal adanya dugaan kecurangan masif oleh kelompok tertentu.

Salah satunya Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Hanura daerah pemilihan Jawa Barat Dua.

Ia adalah Dede Ginanjar Pristiawan, menyebutkan dugaan kecurangan itu sudah nampak.

Kepada potensinetwork.com melalui saluran telepon selulernya, Dede Ginanjar Pristiawan menilai, bahwa dugaan kesiapan melakukan kecurangan masif indikasinya jelas.

Baca Juga:  Tim Pemenangan Rakyat Ganjar-Mahfud Tingkat RT Kampanyekan Saatnya Orang Baik Pilih Orang Baik di Kab Bandung, Ganjar-Mahfud Rekam Jejaknya Paling Baik

Dugaan kecurangan pemilu legislatif dan pilpres, muncul dari pihak pasangan calon (paslon) 02.

Demi berjalannya demokrasi pemilu Indonesia jujur dan adil, kata Dede Ginanjar Pristiawan, ada baiknya semua pihak segera ambil sikap.

“Saya menyarankan terutama tim pemenangan paslon 01 dan 03 segera membuat barisan bersama untuk pengawasan terhadap praktek kecurangan pemilu” kata Dede Ginanjar Pristiawan.

Dugaan kecurangan itu, menurut Dede Ginanjar Pristiawan, dalam beberapa hal nampak dari praktek pelibatan aparat keamanan, aparatur sipil negara, dan sejumlah komponen penting berbasis institusi negara lainnya.

Baca Juga:  Antisipasi Kerawanan Pesta Demokrasi 2024, Panwaslu Kecamatan Regol Simulasikan Penanganan DPTb dan DPK bersama Kalangan Media

Tidak ketinggalan, manipulasi angka-angka berkaitan pemilu atau bahkan memulai pencoblosan sebelum waktunya serta sejumlah data kecurangan lainnya.

“Praktek ini saya menduga, memang sengaja muncul dan mendorong agar pihak aparatur pemerintah jauh dari sikap netral” kata Dede Ginanjar Pristiawan.