Memang yang diketahui Enang, karena banjir tinggi di daerah Cipageran tersebut dikarenakan air bah yang tertahan akibat karena ada tebing yang longsor dan saluran drainasenya yang tersumbat oleh sampah.
“Akibatnya kapasitas debet air yang tinggi, tidak dapat tersalurkan dalam drainase tersebut,” ucapnya.
Itupun dijelaskan Enang secara rinci, salah satunya juga akibat banjir tersebut, di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Misbahunnur, saluran airnya yang melebihi kapasitas.
Karena di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Misbahunnur itu ada gorong-gorong atau saluran air, dari atas datang cukup besar, sampai kegorong-rorongnya itu jadi kecil, sekira setengah meter,” katanya.
Menurut Enang, salah satu solusinya adalah bagi orang yang akan menyebrang ke pesantren Misbahunnur gorong-gorong drainasenya harus diperbesar, dikasih buis yang besar.
Kalau hal itu gorong-gorong tersebut diperlebar dan Pembangunannya dilakukan oleh pihak DPUPR, air akan tertampung dan akan mengalir ke pemakaman Santiong.
“Kejadian bencana kemarin meninggalkan luka yang cukup dalam bagi masyarakat Cimahi khususnya warga Cipageran blok Balingbing tersebut, memang korban jiwa tidak ada, tapi banyak rumah yang hancur, dan masyarakat disana juga tidak punya perbekalan pakaian, karena semua pada hanyut oleh banjir besar tersebut,” ungkap Enang.