Dadang Supriatna pun sempat mengungkapkan kenangannya bersama kedua orang tuanya, semasa masih hidup.
“Almarhum dan almarhumah menyampaikan amanat ke simkuring, terutama pun biang. Sateuacan ngantunkeun, terutami pun biang ngadugikeun amanat ka simkuring saat di rumah, diantaranya nitip ulah aya pangcekadan jeung dulur,” katanya.

Bupati Bandung pun mengenang kebiasaan rutin almarhum ayah kandungnya yang selalu melaksanakan salat tahajud dan mendoakan anak-anaknya.
“Sangat terasa ku simkuring, doa sepuh, terutama pun biang,” akunya.
Ia mengungkapkan banyak mendapatkan motivasi dari para orang tuanya saat masih hidup. Terutama dari kedua orang tuanya. Bupati Bandung berpesan kepada banyak pihak yang hadir disaat kedua orang tua mereka masih jumeneng jangan menyakitinya.
“Doa orang tua sangat luar biasa. Doa orang tua sangat mustajab. Sangat terasa oleh simkuring, saya jadi Bupati Bandung atas doa kedua orang tua,” kata Dadang Supriatna.
Bupati Bandung berharap, segala rupa perkara maupun kebijakan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung, pahalanya mudah-mudahan mengalir ke almarhum maupun almarhumah.
Dadang Supriatna mengatakan, segala perkara manusia yang sudah meninggal dunia itu putus, kecuali tiga hal. Di antaranya shodaqoh jariyah atau amaliah, ilmu manfaat dan anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.