Presiden Joko Widodo Serahkan Bantuan Beras di Kota Salatiga, PosIND Pastikan Kecepatan dan Ketepatan Distribusi

presiden
Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, menyerahkan secara simbolis Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). (Foto: potensinetwork.com/Istimewa/Aprianto)

Keberhasilan Program

Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi, membeberkan keberhasilan program Bantuan Pangan Beras yang efektif menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi.

“Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024”, ujar Bayu.

“Dengan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan beras pada tahun 2024 menjadi 22 juta KPM dari sebelumnya 21,3 juta KPM, jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini” tambah Bayu.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menerangkan, bahwa data penerima manfaat yang saat ini diterima dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah melalui proses verifikasi berbagai pihak yang berwenang sehingga akurasinya dapat dipertanggungjawabkan.

presiden
Pihak Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PosIND, Tonggo Marbun, memberikan keterangan kepada pers terkait Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dalam kegiatan itu, PosIND pada CBP 2024 ini ikut menyalurkan di 20 provinsi. (Foto: potensinetwork.com/Istimewa/Aprianto)

Kata Arief, data yang saat ini ada tentunya berasal dari Kemenko PMK, dan ini sudah melalui verifikasi di berbagai tempat diantaranya BPK dan BPKP.

“Nah, data ini kemudian diuji serta pemutakhiran datanya dilakukan setiap bulan sekali sampai dengan tiga bulan sekali dan akurasinya terus diperbaiki dengan smoothing” terang Arief. (Aprianto)