Keadaan kode etik jurnalistik pada penerapannya masih dibawah 50 persen, jadi wartawan hanya sekedar menjalankan profesi.
“Ibarat datanya benar ,namun bila pada penerapan kode etiknya salah maka semua akan salah. Tapi yakinkan dengan konfirmasi”,
Sementara Kepala Diskominfo Kab.Bandung, H.Yosef Nugraha mencontohkan kalimat Lailahailallah dan itu bisa menghapus dosanya manusia.
Jadi luar biasa jurnalistik dengan produknya dalam mengolah kata. Jurnalis itu bekerja dalam sebuah dimensi ,yaitu kata – kata.
Wartawan ,menurut H.Yosef, seperti darah dalam tubuh, namun bila darah itu encer bisa membahayakan. Namun bila ada keseimbangan yaitu di barengi dengan etika.
Bila wartawan paham kode etik , maka kemerdekaan pers akan berjalan dengan baik.
“Kode etik adalah keseimbangan untuk keseimbangan kemerdekaan dan tanggungjawab Pers, kami yakin Bukan tidak menerapkan , namun mungkin belum memahaminya,” tuturnya.
Diungkapkan H.Yosef , Sosial kontrol sangat penting, sebab banyak kepentingan dan kepentingan yang lebih besar adalah kepentingan masyarakat yang utama. **(DA)