Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan tempat rawat inap itu, Pemkab Bandung sudah menghadirkan 5 rumah sakit. Ia berharap kedepan bisa menyediakan 6 rumah sakit lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tentang kesehatan.
“Saya cita-cita akan mendirikan rumah sakit di Cimenyan. Kenapa? Ternyata di Cimenyan masih membutuhkan tempat pelayanan kesehatan dan pendidikan, yang saat ini prasarana dan prasarananya masih kurang,” katanya.
Dadang Supriatna berharap RSUD Bedas Tegalluar alat kesehatan dan tenaga kesehatannya untuk segera disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
“Dengan harapan bisa segera operasional dalam tiga bulan kedepan,” harap Bupati Bandung yang merupakan asli warga Desa Tegalluar ini.
Ia pun menilai bahwa pendirian gedung RSUD Bedas Tegalluar itu layak di Desa Tegalluar, berdasarkan hasil kajian sebelumnya.
“Kedepan saya ingin ada jembatan langsung ke Ciparay dari Tegalluar. Karena jalan ini betul-betul jalan protokol. Apalagi kedepannya nanti ada akses jalan dari Katapang sampai Majalaya, yang dinamakan jalan by pass untuk jalan penghubung antar kecamatan yang betul-betul bisa tercapai,” ujarnya.
Pada peresmian RSUD Bedas Tegalluar itu, Bupati Bandung mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, RT dan RW setempat. “Ini bukti warga masyarakat mendukung. Semoga rumah sakit ini bermanfaat.
Bupati Bandung pun memberikan kesempatan kepada warga untuk menjadi pekerja tenaga kesehatan di RSUD Bedas Tegalluar itu, di antaranya jadi bidan, dokter, dan tenaga kesehatan.
“Mengingat lima RSUD Bedas yang didirikan Pemkab Bandung membutuhkan tenaga kesehatan mencapai 1000 orang, atau rata-rata 200 tenaga kesehatan per rumah sakit,” katanya.
Ia berharap pelayanan rumah sakit lebih mengedepan sikap santun dan ramah, selain sapa, senyum dan someah kepada para pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan.**




