Terlebih sebagai santri, diharapkan dengan dibekali ilmu jurnalistik, generasi muda yang fokus mempelajari agama Islam ini dapat memegang teguh nilai- nilai kebenaran pada saat memproduksi suatu karya jurnalistik, atau konten informasi di sosial media.
“Jadi nanti pengambilan gambar lebih bagus tulisannya lebih baik,” katanya.
Bey mendorong IJTI Jabar dapat memperlebar langkahnya. Artinya program serupa dapat juga menyasar pelajar dan mahasiswa untuk mendorong literasi masyarakat.
“Dunia jurnalistik sangat berkembang, sekarang suatu media tidak hanya bersaing dengan media lainnya tapi juga bersaing dengan media sosial,” katanya.
Maka, media harus memegang teguh kebenaran. Di samping itu, media perlu mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam memberitakan suatu kejadian.
Dalam program Jurnalis Santri terdapat konsep tukar Ilmu, yang mana para jurnalis juga bisa menyerap ilmu agama dari pondok pesantren.