KABUPATEN GARUT, POTENSINETWORK.COM– Keberadaan tukang ojek pangkalan kian hari kian menyurut, akibat maraknya ojek online (ojol). Semakin ketatnya persaingan, tidak sedikit dari mereka akhirnya memilih beralih profesi.
Sejumlah penjual jasa angkutan roda dua di depan prapatan Pasirjengkol Desa Sukahaji Kecamatan Sukawening, tampak berkumpul di satu tempat yang mereka sebut pangkalan ojek.
Salah seorang tukang ojek, U. Rohendi mengatakan, dirinya sudah 18 tahun mencari nafkah sebagai tukang ojek pangkalan. Saat ini, dia betul-betul merasakan menurunnya pendapatan yang diperoleh setiap hari.
“Sekarang sudah sepi, berbeda dengan dulu, karena ada ojek online. Dulu pendapatan satu hari bisa sampai Rp 200 ribu sekarang sudah standar Rp 100 ribu,” tuturnya.
Rohendi juga mengatakan, ia tidak ingin bersaing dengan tukang ojek yang lain, tujuannya hanya mencari rezeki. Di pangkalan ojek, biasanya mereka secara tertib dan sabar mengantri menunggu giliran mengangkut penumpang. Solidaritas mereka terbilang solid, sejak pagi hingga sore.
Tukang ojek lain, Atep, juga merasakan makin sulitnya mendapatkan penumpang sejak ada ojek online. Pendapatannya menurun drastis, sehingga banyak dari teman-teman ojeknya harus undur diri mencari pekerjaan lain.
“Ya, sebelumnya banyak sekali ini yang mangkal disini. Tapi sekarang tinggal sedikit, ada sebagian cari pekerjaan lain. Dulu bisa sampai seratus orang yang mangkal, sekarang tinggal 30-an.” ujarnya.
“Mereka mengakui, sebagian penumpang ojek memilih menggunakan ojek online karena kemudahan yang diperoleh saat ini, yakni ojeknya yang mendatangi penumpang, bukan sebaliknya.
“Sementara salah seorang pengguna jasa ojek, As, mengatakan, dulu ojek di PasirJengkol ramai sekali oleh oplah penumpang, tapi sekarang kasihan semenjak adanya ojek online pendapatannya jadi menurun,” (T. Wirama)