Dadang pun mengungkapkan kebiasaan menyantuni anak yatim dan jompo itu sudah dilaksanakan semenjak ia menjabat kepala desa tahun 1998 hingga saat ini mengemban amanah orang nomor satu di Kabupaten Bandung.
“Kebiasaan memberikan santunan itu kepada 1800 anak yatim dan jompo. Dari 1800 orang itu, kemarin tinggal 900 orang lagi. Mungkin selama 26 tahun itu, anak yatim sudah ada yang menikah, dan jompo yang meninggal dunia. Itu kegiataan rutin sama setiap tahunnya. Ada zakat mal, alhamdulillah,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, kunjungan ke Komplek Bumi Langgeng adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, saat penyerahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) komplek perumahan tersebut ke Pemkab Bandung.
Kang DS menyebutkan sudah ada 58 perumahan yang sudah menyerahkan fasos dan fasumnya ke Pemkab Bandung. Sementara di Kabupaten Bandung itu tercatat ada sekitar 400 perumahan.
“Nantinya, kita kedepan harus menyediakan anggaran pemeliharaan fasos dan fasumnya kalau satu perumahan Rp 100 juta. Kalau setahun, berarti harus menyediakan Rp 40 miliar,” katanya.