Kang DS mengungkapkan jadi Bupati Bandung karena doa ibu kandungnya. Ia pun mengaku tak punya apa-apa.
“Saya titip, jangan sampai menyakiti hati seorang ibu. Apalagi sudah menyakiti seorang ibu, saya yakin orang itu hidupnya tidak akan berkah,” ucapnya.
Menurutnya, ilmu yang pertama memberikan adalah ibu. Maka ibulah yang utama mendapatkan pahala, apabila anaknya sudah mulai belajar bicara.
Begitu pula dengan guru ngaji, kata dia, bahwa ustadz dan ustadzah itu adalah sebagai pengganti orang tua untuk mendidik anak-anak dalam bidang pendidikan keagamaan di madrasah maupun di masjid.
“Setiap bulannya, para guru ngaji itu diberikan insentif. Sekecil apapun ilmu yang diberikan kepada anak-anak kita, kemudian diamalkan saya yakin pahalanya akan mengalir sampai ke akhirat nanti,” katanya
Menurutnya, tegaknya suatu negara ada empat golongan, pertama ilmunya para ulama, adilnya para pemimpin, para aghnia memberikan zakat malnya membantu kepada fakir miskin, dan doanya para fakir miskin.
Ia mengungkapkan anak soleh dan solehah, sehingga kedua orang tua berbahagialah memiliki anak soleh dan solehah.
Untuk itu, katanya, Pemkab Bandung telah menggulirkan tiga muatan lokal. Pertama pendidikan Pancasila dan UUD 1945, kedua pendidikan bahasa Sunda dan budaya Sunda, dan ketiga pendidikan belajar mengaji dan menghafal Alquran.
“Ini dalam rangka membentuk anak-anak kita di masa yang akan datang. Anak anak yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” harapnya.
Menurutnya, anak soleh itu hormat dan santun kepada orang tua. Selain itu mendoakan kedua orang tua disaat bada salat.**
