News  

Rembug Bedas di Desa Kopo Kab Bandung, Warga Bersyukur Bisa Diskusi Dengan Bupati Dadang Supriatna dan Menyampaikan Terima Kasih

Rembug Bedas ke-112
Ratusan warga dari berbagai unsur hadir pada kegiatan Rembug Bedas ke-112 di GOR Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa (14/5/2024).

Ia berharap dengan adanya bantuan pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 2 juta sampai Rp 4 juta itu, bisa ditingkatkan menjadi Rp 10 juta per pelaku usaha/UMKM.

Dani, perwakilan guru ngaji di Desa Kopo menghaturkan terima kasih kepada Bupati Bandung.

“Sepanjang ada bupati, baru pertama kali mendapat perhatian (insentif guru ngaji) untuk mengajar dan mengaji Alquran. Apakah program ini dipertahankan? Atau sepanjang Bapak menjabat bupati?” katanya.

“Kalau bisa masjid di Desa Kopo disuplai bayaran listrik masjidnya,” harapnya.

Yunus, kelompok tani khususnya di Desa Kopo mengatakan, banyak para petani yang datang ke Desa Kopo mengeluhkan karena kesulitan pupuk subsidi.

“Hampir semua petani mengeluh di 13 RW Desa Kopo. Petani beli pupuk non subsidi jauh dari untung karena kebanyakan penggarap bukan pemilik lahan pertanian,” katanya.

Baca Juga:  Ormas Pemuda Pancasila Selalu Siaga dan Melakukan Pengabdian Demi Kelancaran Lalulintas

Ia berharap Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan PPL (penyuluh pertanian lapangan) bisa membantu.

Lebih lanjut Yunus mengatakan bahwa terkait Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, bahwa Desa Kopo sudah mendapatkan bantuan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle).

“Alhamdulillah masyarakat Desa Kopo sudah mandiri mengelola sampah. Namun masih ada keluhan masyarakat, karena sampah dibakar. Diharapkan Dinas Lingkungan Hidup bisa memberikan solusi melalui Rembug Bedas ini untuk menuntaskan keluhan masyarakat yang disampaikan kepada Pak Bupati,” tuturnya.

Ai, Kader PKK Desa Kopo menghaturkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang sudah memberikan kanyaah insentif untuk para kader PKK.

“Baru pertama kali diperhatikan oleh Pak Bupati. Mudah mudahan bapak langkung nyaah. Minta ditambah insentifnya, untuk kader PKK yang lainnya. Hatur nuhun, Pak Bupati sudah memberikan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Baca Juga:  Kang DS Dorong Penguatan Bahasa Ibu untuk Persiapan Indonesia Emas 2045

Kepala Desa Kopo Entang Suryana mengatakan, Desa Kopo sudah berstatus desa mandiri. Program prioritas Bupati Bandung sudah dirasakan manfaatnya.

Ia berharap ada solusi untuk menyelesaikan pembangunan Kantor Desa Kopo. “Berharap ada solusinya,” katanya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang menjadi aspirasi dan curhatan warga yang hadir pada Rembug Bedas ke-112 di Desa Kopo itu.

“Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini untuk mencegah maraknya bank emok di Kabupaten Bandung. Gara-gara bank emok, banyak di antara warga yang rumah tangganya tidak harmonis,” kata Bupati.

Ia mengatakan jika pinjaman awal Rp 2 juta lancar dan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, bisa ditingkatkan menjadi Rp 5 juta.

Baca Juga:  PNM Kembali Catat Sejarah, Terbitkan Orange Bonds Pertama di Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan

“Program ini buat masyarakat yang memiliki niat usaha. Manfaatkan program ini, biar kami yang memberikan subsidi untuk bunganya,” ujarnya.

Selama dua tahun ini, Dadang menyebutkan nasabah pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sudah mencapai lebih dari 30.000 orang. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sudah menyiapkan anggaran Rp 70 miliar untuk program tersebut.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan bahwa program guru ngaji akan dilanjutkan selama dirinya menjadi Bupati Bandung.

Ia pun menyebutkan selama menjadi Bupati Bandung, sudah memberikan pelayanan kepada 250.000 warga untuk mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya 88.000 petani se-Kabupaten Bandung.

Menurutnya, para penerima BPJS Ketenagakerjaan itu, tercatat sudah ratusan warga yang meninggal dunia, dan masing-masing ahli warisnya menerima Rp 42 juta.