“Tergantung niat pada hari ini. Kalau kita mempunyai cita-cita yang tinggi, apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita dipersiapkan. Waktunya sekarang tidak ada lagi kesempatan, kecuali hari ini,” tuturnya.
Bupati Bedas mengatakan apa yang harus dilakukan saat ini, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh. “Karena tanpa sumber daya manusia (SDM), tanpa kita membaca, kita tidak bisa melihat dunia. Karena dengan membaca kita bisa melihat dunia,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Bandung dan Provinsi Jabar ini berharap kepada para pelajar untuk memanfaatkan android ke hal positif.
“Anak-anak harus bisa merencanakan setelah selesai pendidikan di SLTA, mau kemana? Para pelajar untuk menghindari tindakan bullying, tidak boleh kepada teman melecehkan, menghina, dan sebagainya. Karena itu akan tertanam rasa dendam,” ujarnya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mendorong para pelajar untuk saling menghormati dan menghargai. Ia pun mendorong para pelajar untuk memahami pendidikan dan butir-butir Pancasila.
“Butir-butir Pancasila untuk menentukan karakter kita, bagaimana kehidupan kita, kemanusiaan kita, sosial kita,” katanya.
Mohon diingat, kata Kang DS, pakaian yang dipakai berasal dari peran para petani. Termasuk sepatu pada bagian bawahnya terbuat dari karet dan tepung beras yang dihasilkan oleh para petani.
“Kain berasal dari benang. Benang siapa yang produksi, awalnya adalah petani. Maka, jangan sampai melecehkan dan menghina para petani dan jangan sampai menghina anak-anak asal petani,” ujarnya.
Sebab, kata dia, petani yang bisa membuat banyak pihak penampilan seperti ini maupun dalam kebutuhan fashion dan sebagainya.