Marlan mengatakan program pinjaman dana bergulir itu, sampai sekarang Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sudah menggulirkan sekitar Rp 70 miliar. Dari anggaran Rp 70 miliar itu ada yang sudah bergulir dua sampai tiga kali pinjaman yang dilakukan oleh para debitur atau peminjam.
“Kemudian, dana sebesar Rp 70 miliar itu sudah terserap oleh masyarakat sekitar 26.000 peminjam atau debitur. Rencananya Bapak Bupati Bandung ingin di tahun 2025 mendatang digenapkan dana bergulir itu sampai Rp 100 miliar,” tuturnya.
Menurutnya, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan memerangi bank emok di Kabupaten Bandung. Selain itu pinjol (pinjaman online), yang sekarang cukup marak karena sangat mudah untuk mendapatkannya.
“Tetapi dengan bunga yang sangat tinggi, sehingga ini juga memberatkan terhadap masyarakat,” katanya.
Kemudian, imbuh Marlan, banyak program yang dilakukan oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Bandung lainnya, mulai dari kegiatan latihan dan kegiatan yang memberikan andil terhadap pembukaan lapangan kerja.