“Saya akan hadirkan sumber air agar dapat mengairi lagi lahan pertanian di empat desa di Arjasari. Saya punya hibah dari Australia. Nantinya saya berharap lahan tidur ini bisa ditanami berbagai komoditi pertanian. Silakan mau ditanami jagung, padi gogo, kopi atau apapun. Tinggal ngobrol sama Unpad, apa (komoditi) yang cocok di sini,” ungkapnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu langsung menginstruksikan PDAM Tirta Raharja dan Dinas PUTR agar dapat langsung mengeksekusi pembangunan sumber air untuk mengairi ratusan hektare lahan pertanian warga termasuk yang dikelola oleh Unpad tersebut.
Tak hanya itu, Bupati Bedas menyatakan pihaknya bersama para akademisi juga akan menghadirkan inovasi untuk menjaga ketahanan pangan. Diantaranya adalah dengan meningkatkan produktivitas pertanian.
“Misalnya kami sudah siapkan inovasi budidaya padi gogo atau komoditi lainnya. Kalau setahun biasanya hanya satu kali panen, nanti bisa panen 3 hingga 4 kali. Ini suatu terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Kang DS.
Hal lain yang diberikan Bupati Bandung bagi para petani adalah solusi konkret dalam memasarkan komoditi hasil pertanian. Salah satunya dengan menyiapkan offtakernya atau pembeli hasil pertanian masyarakat Kabupaten Bandung.
“Selama ini yang menjadi masalah para petani adalah marketnya. Pemasarannya. Saya datangkan langsung offtakernya dan sudah bekerjasama dengan Pemkab Bandung. Nanti petani tidak bingung lagi menjual hasil pertaniannya,” kata Kang DS.